Responsive Banner design
Home » , , » Hubungan Serangga dengan Tanaman

Hubungan Serangga dengan Tanaman

Hubungan serangga dengan tanaman merupakan salah satu interaksi biotik dalam suatu komunitas. Interaksi biotik tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Interaksi tersebut merupakan suatu evolusi ekstensif sebagai suatu bentuk survival untuk mempertahankan keberadaannya (Pieterse dan Dicke 2007). 

Menurut Bronstein et al. (2006), serangga memiliki hubungan timbal balik dengan tanaman, terbagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya :
  1. serangga memakan tanaman (fitofag insect),
  2. tumbuhan memakan serangga (entomofag plant), 
  3. tumbuhan menyebabkan sakit pada serangga (entomoptorus plant)
  4. tumbuhan diserbuki oleh serangga (entomofilus plant),
  5. adanya hubungan simbiosis antara serangga dan tanaman, serta 
  6. serangga membantu penyebaran patogen tumbuhan (vektor).
Ilustrasi: interaksi serangga dengan tanaman (Pineda et al 2010)

Dalam dunia pertanian, hubungan interaksi serangga dengan tanaman umumnya bersifat negatif. Hama mampu membuat kerusakan pada bagian tumbuhan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sehingga mampu menurunkan produksi tanaman (Wu dan Baldwin 2010). Kerusakan langsung pada bagian tanaman dapat disebabkan oleh adanya aktifitas makan, reproduksi, berkembang biak dari serangga tersebut. Sedangkan kerusakan secara tidak langsung disebabkan oleh peranan serangga sebagai pembawa patogen tumbuhan dan mampu menularkan penyakit dari satu tanaman ke tanaman lainnya, ataupun dari satu daerah ke daerah lainnya (Ng dan Falk 2006; Oerke 2006). Beberapa tanaman sakit dapat disebabkan oleh senyawa toksik yang masuk ke dalam jaringan melalui tusukan serangga pada saat aktivitas makan. Serangga yang mampu menghasilkan senyawa toksik disebut serangga toksikogenik. Sedangkan gejala sakit yang timbul pada tanaman akibat adanya senyawa toksik dikeluarkan oleh serangga disebut fitotoksemia (Norris 2012). 

Pustaka:
  • Bronstein JL, Alarcón R, Geber M. 2006. The evolution of plant–insect mutualisms. New Phytologist. 172(3):412-428. 
  • Ng JC, Falk BW. 2006. Virus-vector interactions mediating nonpersistent and semipersistent transmission of plant viruses. Annu. Rev. Phytopathol. 44:183-212. 
  • Norris DM. 2012. How insects induce disease. Di dalam: Horsfall JG, Cowling EB, editor. Plant disease-volume IV. New York (US): Academic Press. hlm 239-255. 
  • Oerke E-C. 2006. Crop losses to pests. The Journal of Agricultural Science. 144(01):31-43. 
  • Pieterse CM, Dicke M. 2007. Plant interactions with microbes and insects: from molecular mechanisms to ecology. Trends in plant science. 12(12):564-569. 
  • Pineda A, Zheng S-J, van Loon JJ, Pieterse CM, Dicke M. 2010. Helping plants to deal with insects: the role of beneficial soil-borne microbes. Trends in plant science. 15(9):507-514. 
  • Wu J, Baldwin IT. 2010. New insights into plant responses to the attack from insect herbivores. Annual review of genetics. 44:1-24. 


0 comments:

Post a Comment